TERIAKAN RUMPUT TERABAIKAN
Terperanjat ku dalam mendung langit kala sore itu .
Hitam , kelam , tak beraturan .
Tersadar ku saat hujan menyelimuti mega yang tenggelam .
Deras , kencang terhembuskan angin .
Disini , di tempat ini , sendiri ku berdiri melawan sepi .
Seakan ikut larut dalam rintikan hujan itu .
Yang mengalir kedalam lautan emosi .
Dan menyapanya dengan lamunan kosong tanpa arah .
Akankah ku temukan pelangi di senja itu ?
Setelah ku terpaku dan terhempas dalam hitamnya langit .
Bisikanlah wahai angin ..
Sampaikanlah pada sang Raja Penguasa bumi dan langit ini .
Tak ku mengerti dengan sorak sorai orang yang meneriakan kemenangannya .
Tak ku pahami jalan pikiran mereka .
Mereka yang menengadahkan kepala seakan itu benar milik mereka sendiri .
Merasa meiliki warna warni pelangi dan memliki mega yang memayungi dirinya .
Apakah mereka peduli dengan rumput yang tak tampak warnanya ?
Terinjak dan terlindas oleh kaki kaki kesombongan .
Layu , kotor , terbuang ..
Dan terasingkan serta terabaikan dunia .
Masih adakah harapan untuk rumput itu ?
Lelah rasanya untuk dapat mereka menoleh dan menyapa kehadirannnya .
Sakit terseret oleh debu debu yang menimpanya .
Sulit di percaya inikah garis takdirnya ?
Dan bagaimanakah apabila aku , rumput terabaikan itu bisa meneriakan tentang indahnya pelangi ?
Perihnya mengetahui semua kekejaman mereka dalam kenyataan ini .
Mereka yang memanfaatkan untuk menginjak rumput layu itu agar dapat teraihnya mega .
Asalkan mereka senang tanpa menoleh kanan kiri atas bawah .
Tuhan , adilkah ini ?
Entah apa yang harus ku perbuat dan ku pertanggungjawabkan .
Apakah nanti akhirnya ku bisa menari bebas tanpa tersapu oleh debu itu ?
Keluar dari kelamnya hitam dan derasnya hujan , bisakah aku menemukan pelangi ?
Hitam , kelam , tak beraturan .
Tersadar ku saat hujan menyelimuti mega yang tenggelam .
Deras , kencang terhembuskan angin .
Disini , di tempat ini , sendiri ku berdiri melawan sepi .
Seakan ikut larut dalam rintikan hujan itu .
Yang mengalir kedalam lautan emosi .
Dan menyapanya dengan lamunan kosong tanpa arah .
Akankah ku temukan pelangi di senja itu ?
Setelah ku terpaku dan terhempas dalam hitamnya langit .
Bisikanlah wahai angin ..
Sampaikanlah pada sang Raja Penguasa bumi dan langit ini .
Tak ku mengerti dengan sorak sorai orang yang meneriakan kemenangannya .
Tak ku pahami jalan pikiran mereka .
Mereka yang menengadahkan kepala seakan itu benar milik mereka sendiri .
Merasa meiliki warna warni pelangi dan memliki mega yang memayungi dirinya .
Apakah mereka peduli dengan rumput yang tak tampak warnanya ?
Terinjak dan terlindas oleh kaki kaki kesombongan .
Layu , kotor , terbuang ..
Dan terasingkan serta terabaikan dunia .
Masih adakah harapan untuk rumput itu ?
Lelah rasanya untuk dapat mereka menoleh dan menyapa kehadirannnya .
Sakit terseret oleh debu debu yang menimpanya .
Sulit di percaya inikah garis takdirnya ?
Dan bagaimanakah apabila aku , rumput terabaikan itu bisa meneriakan tentang indahnya pelangi ?
Perihnya mengetahui semua kekejaman mereka dalam kenyataan ini .
Mereka yang memanfaatkan untuk menginjak rumput layu itu agar dapat teraihnya mega .
Asalkan mereka senang tanpa menoleh kanan kiri atas bawah .
Tuhan , adilkah ini ?
Entah apa yang harus ku perbuat dan ku pertanggungjawabkan .
Apakah nanti akhirnya ku bisa menari bebas tanpa tersapu oleh debu itu ?
Keluar dari kelamnya hitam dan derasnya hujan , bisakah aku menemukan pelangi ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar